Bahaya Kuning Telur untuk Kesehatan Jantung Anda |
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Western University di Kanada dan diterbitkan dalam jurnal Atherosclerosis menunjukkan bahwa diet kaya kuning telur bisa menyumbat arteri dan mengembangkan aterosklerosis.
Seperti dilansir dari onlymyhealth, Jumat (7/9/12), aterosklerosis adalah suatu kondisi medis yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke, akibat akumulasi plak di sepanjang dinding arteri.
Peneliti di University Hospital juga melakukan survei terhadap pasien aterosklerosis tentang gaya hidupnya sehari-hari, konsumsi obat-obatan, riwayat merokok dan konsumsi kuning telur per minggu. Penilaian dari 1.262 pasien menunjukkan bahwa plak pada dinding arteri mengalami peningkatan secara signifikan setelah usia 40 tahun.
Tetapi peningkatan secara eksponensial jug aterjadi pada pasien yang memiliki kebiasaan merokok dan yang mengonsumsi kuning telur secara teratur. Besarnya pengaruh kuning telur dalam penumpukan plak arteri hampir dua pertiga dari pengaruh rokok
Merokok secara langsung dapat mempengaruhi pembuluh darah dan pengembangan plak, sedangkan konsumsi kuning telur memiliki efek yang tidak langsung, yaitu dengan mempengaruhi kolesterol darah secara keseluruhan.
Tingkat kolesterol yang tinggi dalam darah menyebabkan akumulasi plak arteri secara bertahap. Selain makan kuning telur, ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi kadar kolesterol, termasuk makan makanan berlemak, obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan genetika.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur sangat berbahaya bagi individu yang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular. Namun, percobaan lebih lanjut dan studi prospektif masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal itu.
Makan kuning telur menjadi bermasalah bila dikombinasikan dengan sosis karena keduanya menyumbangkan kolesterol dalam tingkat yang cukup tinggi. Tetap makan kuning telur dengan putih telurnya untuk menjaga asupan lemak jenuh dan tingkat kolesterol yang lebih rendah dan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan.